TIPS : Menghilangkan Rasa TIDAK TAKUT
kepada Allah
Pertama,
mengingat Rasulullah s.a.w.bersabda : “Tidak ada seorang dari kamu melainkan
telah dituliskan tempat duduknya di neraka dan tempat duduknya di syurga.” Lalu
mereka berkata : “Ya Rasulullah kalau begitu maka apakah kami patut berserah
saja pada tulisan kami dan tinggalkan amal?”. Rasulullah bersabda : “Beramallah
kamu, maka semuanya akan dipermudahkan kepada apa yang telah dituliskan bagi
kamu. Adapun orang yang berbahagia, maka ia akan beramal dengan amal golongan
bahagia. Dan orang yang celaka, maka ia beramal dengan golongan orang yang
celaka.
Hadist di atas cukup menakutkan,
betapa amal shalih itu belum tentu menjaminnya ke syurga karena masih
bergantung pada takdir yang tertulis di Lauh Mahfuz.
Walau demikian, kenapa rasa takut
itu belum hadir ketika sholat atau berada di pasar? Atau ketika dihadapkan oleh
dua dilemma, kesusahan taat dan kelezatan syahwat? Mengapa kita masih bersuka
ria, padahal kita tidak tahu beruntung atau celaka pada akhirat nanti?
Hikmah hadist ini diajarkan oleh
Rasulullah agar kita tidak sombong dengan amal salih dan merasa cukup terjamin
dengan ibadat itu.
Kedua,
takut jika amal tidak diterima oleh Allah. Mungkin amal yang dibuat itu kotor
dengan ria atau karena terpaksa, bukan lahir dari hati dan karena Allah. Atau
mungkin beramal karena sombong dan berasa kita yang menggerakkan tubuh badan
untuk beramal. Padahal, semua itu adalah gerakan kuasa Allah Yang Maha Besar.
Karena petunjuk Allah-lah kita beribadat bukan karena semangat yang membara
atau ilmu yang menggunung atau sebutan dan sanjungan manusia kepada diri kita.
Tanyakan pada diri sendiriadakah amal ini tidak terjangkit oleh kuman yang
merusakkannya??
Hadist Rasulullah s.a.w.
menukilkan mengenai rusaknya amal salih : “Malaikat yang membawa amal manusia
memuji-muji amal salih itu dan mempersembahkannya kepada Allah, lalu Allah
berfirman : “Kamu semua hanya menuliskan tetapi Aku Maha Mengetahui apa yang
dikerjakannya itu bukan untuk-Ku. Musnahkanlah ia karena ia bukan untuk-Ku.”
Ketiga,
takut kepada kematian ketika beramal. Maka akan lahirlah perasaan takut kepada
kuasa Allah. Kita mau ajal sampai, sedang beribadat kepada Allah dan takut
kepada-Nya. Masa begitu singkat, maka gunakan ia untuk sebenar-benar
penghambaan. Rasulullah bersabda : “Manusia akan dibangkitkan menurut cara
kematiannya.”
Terakhir,
takut kepada Allah dengan mengingati hari terpenting dalam hidup yaitu hari
akhirat. Aisyah r.a. menanyakan persoalan paling romantik kepada kekasihnya
Nabi Muhammad : “Wahai kekasihku, Ya Rasulullah, di manakah tempat orang yang
mencintai tidak ingat kepada orang yang dicintai?”, Jawab baginda : “Ada tiga
tempat yang ia tidak ingat, yaitu : Pertama ketika ditimbang amal apakah rinagn
atau berat. Kedua ketika menerima catatan amal sehingga tahu dengan tangan
kanan atau kiri. Ketiga ketika keluar ular besar dari neraka yang mengepung mereka
dan berkata : “Aku disuruh mencari 3 jenis manusia : orang yang syirik, orang
yang kejam dan alim serta orang yang tidak percaya dengan hari ini.”
Betapa hanya Allah layak untuk
diagungkan, ditakuti, dipuji dan diminta pertolongan-Nya. Hanya orang yang
diberi petunjuk dan dicurahi nikmat iman serta kasih Illahi yang dapat
merasakan takut kepada Allah pada setiap detak jantungnya.
1 komentar:
sip
Posting Komentar