Selasa, 15 Oktober 2013 - 3 komentar

The Miracle of Water


~ The Miracle of Water ~

The Miracle of Water
Dengan bentuknya yang unik, air-air yang telah dituliskan, diucapkan atau diperdengarkan musik tertentu, membentuk kristal yang berbeda-beda setelah dibekukan pada suhu –15o C.
Bila air tersebut diberikan kata-kata positif, seperti terima kasih, keindahan, kedamaian, kegembiraan dan lain-lain maka terbentuk kristal yang sangat indah dengan berbagai variasinya, laksana berlian. Sebaliknya, bila air-air tersebut diberikan kata-kata negatif, seperti kamu bodoh, tidak berguna, kebencian, amarah dan pembunuhan serta lainnya maka kristal yang muncul begitu menyeramkan
sehingga kita enggan untuk melihatnya lagi.
Seperti bukunya yang terdahulu, The True Power of Water; Hikmah Air dalam Olah Jiwa, Masaru Emoto telah membuka cara pandang kita terhadap air. Umumnya orang menganggap air sebagai benda mati yang dapat kita lakukan semaunya, dicaci maki, disia-siakan dan direndahkan.
Tapi dengan penemuan Masaru Emoto, kita akhirnya sadar bahwa air ternyata juga dapat merespon informasi yang diterimanya. Air adalah benda hidup yang akan senang bila dipuji dan merasa kecewa serta marah bila dicaci maki. Pesan yang disampaikan buku ini sangat jelas, tebarkanlah cinta dan syukur.
The Miracle of WaterEmoto dengan tepat menyatakan harus ada kesimbangan antara cinta yang diberikan dan syukur yang diterima. Dari kedua kata inilah, cinta dan syukur, kristal air terindah terbentuk. Lantas, kenapa Emoto menggabungkan kedua kata ini sekaligus, tidak ditunjukkan secara terpisah kepada air? Secara rasional Emoto menyatakan bahwa cinta adalah energi yang kita berikan pada orang lain. Sedangkan syukur adalah cinta yang kita terima dari orang lain. Dengan kata lain, bentuk terbesar energi ditimbulkan oleh keseimbangan antara energi memberi dan energi menerima.
Dalam menerapkan pelajaran ini ke dalam kehidupan kita sehari-hari, lanjut Emoto, jika kita ingin menggunakan energi yang sangat hebat ini sebagai kekuatan yang membimbing kita, energi yang ditimbulkan dari sikap memberi saja tidaklah cukup. Begitu pula energi yang ditimbulkan hanya dari sikap menerima. Hanya ketika digabungkan, cinta dan syukur menciptakan hidup yang indah bagi kita, sama seperti kombinasi kedua energi ini menggerakkan bumi dan alam semesta.
Bila kita tarik konsep ini ke dalam ajaran Islam maka akan kita temukan korelasinya terhadap apa yang Rasulullah ajarkan. Rasul tidak pernah mencaci maki makanan. Bila suka maka akan dimakannya dan bila tidak maka makanan itu ditinggalkannya. Sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadits:
حدثنا علي بن الجعد أخبرنا شعبة عن الأعمش عن أبي حازم عن أبي هريرة رضي الله عنه قال ما عاب النبي صلى الله عليه وسلم طعاما قط إن اشتهاه أكله وإلا تركه
Dari Abu Hurairah, beliau berkata: “Tidak pernah Rasulullah Saw mencaci makanan sama sekali. Bila menginginkannya maka beliau memakannya. Bila tidak mau maka beliau tinggalkan.” (Shahih Bukhari, juz III, h. 1306, no. 3370)

Kita diajarkan untuk membaca basmalah sebelum makan dan minum serta mengucapkan hamdalah setelahnya, sebagaimana disebutkan dalam suatu riwayat:
حدثنا أبو بكر قال حدثنا وكيع عن سفيان عن الجريري عن أبي الورد عن ابن أعبد أو ابن معبد قال قال علي تدري ما حق الطعام قلت وما حقه قال تقول بسم الله اللهم بارك لنا فيما رزقتنا ثم قال تدري ما شكره قلت وما شكره قال تقول الحمد لله الذي أطعمنا وسقانا
Ibnu Ma’bad berkata: “Ali bertanya kepadaku ‘Apakah kamu tahu apa hak makanan?’ Kukatakan: ‘Apa itu?’ Ali menjawab: ‘Ucapkan “Dengan nama Allah. Ya Allah berkahilah rizki yang telah Engkau berikan kepada kami”.’ Kemudian Ali berkata lagi ‘Apakah kamu tahu bagaimana cara mensyukurinya?’ Aku berkata: ‘Bagaimana cara mensyukurinya?’ Ali menjawab: ‘Katakan “Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan dan minum kepada kami”.’ (Mushannaf Ibn Abi Syaibah, juz V, h. 139, no. 24509)

Cinta dan syukur merupakan kata yang paling indah. Kita semua hidup di dalam usaha menggapai kedua kebijakan ini Cinta dan syukur menciptkan harmoni yang ditemukan dalam alam. Alangkah indahnya dunia ini bila kita mengisinya dengan ungkapan cinta dan syukur sehingga kedamaian abadi dapat terwujud. 


Senin, 14 Oktober 2013 - 0 komentar

Tenang, Bilang Saya KALAU ADA APA-APA


Tenang, Bilang Saya
KALAU ADA APA-APA

Tenang, Bilang saya kalau ada apa-apa

Perasaan akan tenang dan adem, ketika ada seseorang yang lebih kuat dari kita, bilang : “kalau ada apa-apa bilang saya!”
Bagaimana bila yang lebih kuat itu adalah Yang Maha Kuat di semesta alam, Allah Subhanahu wa ta’ala? Hati akan menjadi semakin tenang… jauh lebih tenang.
Memang seringkali syetan membisikkan pada hati, untuk cepat dan mudah mengeluh, sehingga sering keluh kesah keluar dari bibir. Padahal apabila sedikit bersabar…menunggu datangnya malam…atau ektika waktu sholat tiba…bisa mengadu pada-Nya…memohon petunjuk-Nya…dan Insya Allah ketakutan, kegundahan, sirna seiring air mata taubat pada-Nya…hati jadi rela, tenang, dan dapat memandang permasalahan dengan lebih jernih.
***
Benar kadang kala, Allah hilangkan sekejap surya. Kemudian diturunkannya guruh dan kilat.Puas kita menangis mencari surya kembali. Namun, rupa-rupanya Allah hendak hadiahkan pelangi yang cantik.
Kadang kala lama baru ketemu lagi dengan surya itu, setelah melalui musim yang panjang.
Riang kicauan burungdi pagi hari tak bermaksud petangnya kita masih mampu mendengar kicauan itu. Mungkin petangnya kita hanya mampu memandang burung-burung terbang berkawan pergi meninggalkan kita yang hanya mampu memandang.
Mana bisa bulan itu berbicara, jika awan menutupi wajahnya. Mana bisa bintang itu menyinar, jika rintik hujan masih turun, dan kita membenamkan wajah kita di balik bantal nan empuk.
Malam akan tetap nampak indah dan menawan walau dalam kegelapan. Tidak perlu menghiasi malam dengan remang  berwarna ungu senja. Tidak perlu dipakai celak pada malam yang memang gelap. Tidak perlu disuluh malam dengan cahaya rembulan.
***
Hidup berjalan, berganti, dan tak berulang. Saat berhadapan, bersyukur, sabar, tabah, dan rela menerima. Saat tak bersesuaian dengan kehendak, kesulitan, kepahitan hidup, ujian, cobaan…tetap dengan ketenangan.
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka , bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila ia memohon kepada-Ku….” (Q.S.Al-Baqarah : 186)
Kalau ada apa-apa segera datang kepada Allah. 
Kamis, 10 Oktober 2013 - 1 komentar

TIPS : Menghilangkan Rasa TIDAK TAKUT kepada Allah


TIPS : Menghilangkan Rasa TIDAK TAKUT kepada Allah


Pertama, mengingat Rasulullah s.a.w.bersabda : “Tidak ada seorang dari kamu melainkan telah dituliskan tempat duduknya di neraka dan tempat duduknya di syurga.” Lalu mereka berkata : “Ya Rasulullah kalau begitu maka apakah kami patut berserah saja pada tulisan kami dan tinggalkan amal?”. Rasulullah bersabda : “Beramallah kamu, maka semuanya akan dipermudahkan kepada apa yang telah dituliskan bagi kamu. Adapun orang yang berbahagia, maka ia akan beramal dengan amal golongan bahagia. Dan orang yang celaka, maka ia beramal dengan golongan orang yang celaka.
Hadist di atas cukup menakutkan, betapa amal shalih itu belum tentu menjaminnya ke syurga karena masih bergantung pada takdir yang tertulis di Lauh Mahfuz.
Walau demikian, kenapa rasa takut itu belum hadir ketika sholat atau berada di pasar? Atau ketika dihadapkan oleh dua dilemma, kesusahan taat dan kelezatan syahwat? Mengapa kita masih bersuka ria, padahal kita tidak tahu beruntung atau celaka pada akhirat nanti?
Hikmah hadist ini diajarkan oleh Rasulullah agar kita tidak sombong dengan amal salih dan merasa cukup terjamin dengan ibadat itu.
Kedua, takut jika amal tidak diterima oleh Allah. Mungkin amal yang dibuat itu kotor dengan ria atau karena terpaksa, bukan lahir dari hati dan karena Allah. Atau mungkin beramal karena sombong dan berasa kita yang menggerakkan tubuh badan untuk beramal. Padahal, semua itu adalah gerakan kuasa Allah Yang Maha Besar. Karena petunjuk Allah-lah kita beribadat bukan karena semangat yang membara atau ilmu yang menggunung atau sebutan dan sanjungan manusia kepada diri kita. Tanyakan pada diri sendiriadakah amal ini tidak terjangkit oleh kuman yang merusakkannya??
Hadist Rasulullah s.a.w. menukilkan mengenai rusaknya amal salih : “Malaikat yang membawa amal manusia memuji-muji amal salih itu dan mempersembahkannya kepada Allah, lalu Allah berfirman : “Kamu semua hanya menuliskan tetapi Aku Maha Mengetahui apa yang dikerjakannya itu bukan untuk-Ku. Musnahkanlah ia karena ia bukan untuk-Ku.”
Ketiga, takut kepada kematian ketika beramal. Maka akan lahirlah perasaan takut kepada kuasa Allah. Kita mau ajal sampai, sedang beribadat kepada Allah dan takut kepada-Nya. Masa begitu singkat, maka gunakan ia untuk sebenar-benar penghambaan. Rasulullah bersabda : “Manusia akan dibangkitkan menurut cara kematiannya.”
Terakhir, takut kepada Allah dengan mengingati hari terpenting dalam hidup yaitu hari akhirat. Aisyah r.a. menanyakan persoalan paling romantik kepada kekasihnya Nabi Muhammad : “Wahai kekasihku, Ya Rasulullah, di manakah tempat orang yang mencintai tidak ingat kepada orang yang dicintai?”, Jawab baginda : “Ada tiga tempat yang ia tidak ingat, yaitu : Pertama ketika ditimbang amal apakah rinagn atau berat. Kedua ketika menerima catatan amal sehingga tahu dengan tangan kanan atau kiri. Ketiga ketika keluar   ular besar dari neraka yang mengepung mereka dan berkata : “Aku disuruh mencari 3 jenis manusia : orang yang syirik, orang yang kejam dan alim serta orang yang tidak percaya dengan hari ini.”
Betapa hanya Allah layak untuk diagungkan, ditakuti, dipuji dan diminta pertolongan-Nya. Hanya orang yang diberi petunjuk dan dicurahi nikmat iman serta kasih Illahi yang dapat merasakan takut kepada Allah pada setiap detak jantungnya.
Sabtu, 28 September 2013 - 0 komentar

Jangan Pertikaikan ISLAM Berkata Jangan


~ Jangan Pertikaikan ISLAM Berkata Jangan ~



Jangan sengaja lewatkan shalat . Perbuatan ini Allah tidak suka. Jangan masuk ke bilik air tanpa memakai alas kaki. Takut kalau-kalau terbawa keluar najis, mengotori seluruh rumah kita. Jangan tidur selepas sholat Subuh, nanti rezeki mahal (karena berpagi-pagi itu membuka pintu berkat). Jangan makan tanpa membaca BISMILLAH dan doa makan. Nanti rezeki kita dikongsi syaitan.

Jangan keluar rumah tanpa niat untuk membuat kebaikan. Takut-takut kita mati dalam perjalanan. Jangan biarkan mata liar di perjalanan. Nanti hati kita gelap diselaputi dosa. Jangan bergaul bebas di tempat kerja. Banyak buruk dari baiknya.

Jangan menangguh taubat bila berbuat dosa, karena mati bisa datang tiba-tiba. Jangan ego untuk meminta maafpada ibu bapa dan sesama manusia kalau memang kita bersalah. Jangan mengumpat sesama rekan taulan. Nanti rusak persahabatan kita, hilang bahagia.

Jangan lupa bergantung pada Allahdalam setiap kerja kita. Nati kita sombong apabila berjaya. Jangan bakhil untuk bersedekah. Sedekah itu memanjangkan umur dan memurahkan rezeki kita. Jangan banyak ketawa. Nanti mati jiwa. Jangan biasakan berbohong, karena ia adalah ciri-ciri munafik dan menghilangkan kasih orang kepada kita.

Jangan suka menganiaya manusia atau hewan. Doa makhluk yang teraniaya cepat dimakbulkan Allah. Jangan terlalu susah hati dengan urusan dunia. Akhirat itu lebih utama dan hidup di sana lebih lama dan lebih kekal selamanya.

Jangan mempertikaikan kenapa ISLAM itu berkata JANGAN. Sebab semuanya untuk keselamatan kita.
Allah lebih tahu apa yg terbaik untuk hamba ciptaanNya. 
Selasa, 25 Juni 2013 - 2 komentar

~Semua Telah Dijawab oleh Allah~

~Semua Telah Dijawab oleh Allah~

KENAPA AKU DIUJI?
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan; “Kami telah beriman,” sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (Al-Ankabut : 2-3)

KENAPA TAK DAPAT YANG AKU MAU?
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)

KENAPA UJIAN SEBERAT INI?
“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (Al-Baqarah : 286)

RASA FRUSTASI?
“Janganlah kamu bersikap lemah; dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman.” (Al-Imran : 138)

BAGAIMANA MENGHADAPINYA?
“Wahai orang-orang yang beriman ! Bersabarlah kamu (menghadapi segala kesukaran dalam mengerjakan perkara-perkara kebajikan), dan kuatkanlah kesabaran kamu, lebih dari kesabaran musuh, di medan perjuangan), dan bersedialah (dengan kekuatan pertahanan di daerah-daerah perbatasan) serta bertaqwalah kamu kepada Allah supaya, kamu kamu mencapai kemenangan.” (Al-Imran : 200)
“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan shalat; dan sesungguhnya sholat itu amatlah berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk” (Al-Baqarah : 45)

APA YANG KUDAPAT DARI SEMUA INI?
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri, harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka……. (At-Taubah : 111)

KEPADA SIAPA AKU BERHARAP?
“Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain dari-Nya. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal.” (At-Taubah: 129)

AKU TAK DAPAT BERTAHAN LAGI!
“…….. dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir.” (Yusuf : 12)


Minggu, 16 Juni 2013 - 1 komentar

Mutiara Lambang Wanita


                   Mutiara Lambang Wanita

Tatkala sebuah mutiara indah bersinar
Semua orang pastilah tahu mahal harganya
Semua orang ingin memilikinya
Tak akan ada orang yang membuangnya percuma

Tatkala sebuah mutiara cacat sedikitpun
Pastilah orang membelinya murah
Tak semua orang ingin memiliki
Karena cacatnya ia jadi tak berguna

Andaikata aku adalah mutiara
Aku ingin menjadi mutiara yang indah bersinar
Tak mudah diraih
Tak mudah digenggam

Mutiara lambang wanita
Jika selalu dirawat dan dijaga
Pastilah ia kan indah bersinar
Jangan sampai ia ternoda

Mutiara bersinar tak pantas bagi wanita
Jika ia seperti piala bergilir
Berpindah tangan dari satu ke yang lain
Meski piala terlihat indah

Mutiara indah kini sulit ditemukan
Piala membinasakan zaman
Masih adakah mutiara asli itu?!
Mutiara lambang wanita











Sabtu, 15 Juni 2013 - 0 komentar

Pengalama dari Asmaul Husna Ust.Yusuf Mansyur

Pengalaman tentang Asmaul Husna Ust. Yusuf Mansyur Assalamu’alaikum wr.wb Allah Yang Maha Membuka, Allah Juga Yang Maha Memberikan Rizki. Kita sebutlah Nama-Nya, sesuai dengan Seruan-Nya: Walillaahil asmaa-ul husnaa,fad’uuhu bihaa, dan bagi Allah Asmaa-ul Husnaa, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut nama-Nya. (baca: Qs. al A’raaf [7]: 180). Satu hari, ibu saya memanggil saya dan menyerahkan satu tulisan tangannya. “Baca nih. Amalin. Insya Allah hidup akan berubah…”. Di tangan saya, ada secarik kertas keramat pemberian ibu saya. Ya, keramat. Sebab yang memberikan ibu saya langsung. Bukan keramat menjadi jimat. Tapi keramat untuk menunjukkan begitu berharganya secarik kertas itu. Ibu saya, Hajjah Humrif’ah Binti Hajjah Rofi’ah Binti KH. Muhammad Mansur Bin KH. Abdul Hamid, demikian saya tulis nama lengkapnya untuk menghormati diri beliau, menghadiahkan tulisan ini kepada saya. Tulisan yang berisi sebuah doa: Awloohumma yaa Fattaahu yaa Rozzaaqu, wahai Allah Yang Maha Membuka, wahai Allah Yang Maha Memberikan Rizki. Hawwil haalanaa ilaa ahsanil haal, ubahlah keadaan kami kepada keadaan yang lebih baik lagi. Begitu kertas itu berisi. Dahsyat sekali isi kertas tersebut. Saya yang butuh perubahan, saat itu dan hingga kapanpun, tentu sangat membutuhkan amalan zikir ini. Apalagi zikir ini dari ibu sendiri. Subhaanallaah. Saya tentunya dapat dua keutamaan; Keutamaan pertama adalah menurut perintah dan permintaan ibu. Keutamaan kedua adalah berkumpulnya keutamaan doa, zikir, dan membaca Asmaa-ul Husnaa. Apalagi sungguh, saat itu, saat diberikannya “tugas” itu, saya betul-betul sedang membutuhkan suatu perubahan. Tak sanggup rasanya mengubah diri sendiri tanpa bantuan Allah. Tak ‘kan pernah sanggup. Masalah saya melebihi gunung rasanya. Masalah saya lebih dalam dari lautan rasanya. Dan masalah saya terasa seperti batu karang yang ga ‘kan pernah bisa saya tembus. Jadi, saya sangat bergembira mendapat amalan ini. Saya amalkan dengan riang. Saya tanya ibu saya, berapa kali. Baca aja sebanyak-banyaknya. Dan karena baca sebanyak-banyaknya ini menjadi tidak jelas, lalu saya mengarantina diri ini dengan membacanya sekian-sekian. Dan waktunya pun saya tentukan sendiri. Saban habis shalat. Jika ditanya dalil nash al Qur’an dan al Haditsnya, secara langsung tidak ada. Tapi biar saja. Itu kan angka yang saya wajibkan kepada diri sendiri. Bukan suatu kewajiban yang mengada-ngada. Dosisnya saya sesuaikan dengan diri saya. Hingga kemudian mengalirlah amalan ini untuk jamaah yang satu demi satu datang ke saya. bahkan, ketika berdiri Pesantren Daarul Qur’an, wirid ini menjadi saya wajibkan untuk dibaca; 111x sehabis shalat, 33x, atau sekurang-kurangnya 11x. Dipilih mana yang anak-anak santri dan asaatidz kuat bacanya. Dan bacaan ini pun dijadikan bacaan Riyadhah wajib buat mereka-mereka yang mengikuti Riyadhah 40 hari. Alhamdulillah. Seingat saya ketika saya membaca, saya memvisualkan keyakinan saya akan satu keyakinan bahwa Allah akan benar-benar mengubah nasib saya. Saya mengingat, satu hari saya pulang ke rumah. Saya yang banyak hutangnya, saya yang miring betul pandangan kanan kiri terhadap diri saya, sering merasa terhina sebab buanyak sekali kasus, pulang. Sampe depan rumah, saya buka helm yang menutupi wajah dan kepala. Saya buka juga slayer. Di depan pintu rumah, masih di atas motor, saya mencium wangi kuah bakso. “Bang, bakso…”, begitu saya berteriak ke tukang bakso dari atas motor saya. Tukang bakso ini dagang di depan rumah saya sedari saya kecil. Dan setahu saya, baik nenek saya, ibu saya, maupun orang-orang tua saya yang lain, tidak pernah mengutip bayaran atas dipakenya tanah halaman rumah kami untuk dia dagang. Ga pake nyewa. Yang istilahnya, kalopun saya minta, masihlah wajar. Eh tiba-tiba dia menengok serius, dan ngomong begini: “Bayar ga…?”. Serius banget mukanya. Saya ingat betul. Sampe sekarang, he he he. Saat itu saya sensitif sekali. Hati saya hancur. Tukang bakso depan rumah saja ga percaya kalo saya bakalan bayar. Dia mengenal reputasi saya sebagai “orang yang berhutang” dan ga bakal bayar. Saya butuh amalan yang disampaikan ibu saya. Saya butuh sekali. Supaya Allah mengubah hidup saya. Dari berhutang, menjadi tidak berhutang. Dan saya berharap, ada keridhaan ibu saya ketika saya mengamalkan wirid yang demikian. Amin. Alhamdulillah. Maka, kepada saudara-saudara semua yang butuh perubahan, butuh aliran rizki tak terduga dari Allah. Perubahan apa saja, dan rizki apa saja, silahkan dawamkan (biasakan) baca wirid ini. Dan dalam kerangka membiasakan, hendaknya pakailah target bacanya sekian sekian. Bila ada yang tanya, wuah, koq pake dibaca sekian sekian sih? Ga ada tuntunannya tuh. Biar saja. Ga usah didengar. Mereka tidak merasakan yang kita rasakan. Kita perlu latihan, hingga kemudian pembiasaan wirid ini mendarah daging, dan menyatu dengan darah kita. Sampe kemudian kita pun berkenan membacanya di luar shalat, bahkan kelak sampe ke pembacaan zikir secara amaliyah (keyakinan, perbuatan) dan sir (hati). Hendaknya juga sesiapa yang berkenan mengamalkan ini, bacalah sesudahnya membaca wirid yang dianjurkan Rasulullaah saw sehabis shalat.
- 0 komentar

Waspadai Rasa Takut

Waspadai Rasa Takut Salah satu yang harus kita waspadai dalam hidup adalah kita merasa takut kepada sesuatu selain Allah, yang membuat diri kita menjadi seorang munafik. Dalam ilmu tauhid, tidak berharap selain harap kepada Allah. Begitu pun rasa takut. Dalam Q.S. Al-Jumu’ah ayat 10 dinyatakan, hanyalah orang-orang yang memakmurkan masjid Allah, yang hatinya yakin kepada Allah, yakin akan adanya hari akhir dan menegakkan shalat, membayar zakat dan tidak takut selain hanya kepada Allah. Itulah orang-orang yang hidupnya akan mendapatkan petunjuk dan dibimbing oleh Allah SWT. Kita ingin dituntun, tapi jauh dari masjid, maka itu akan berat. Karena masjid adalah rumah Allah dan di masjidlah Allah menjanjikan banyak hal. Kemunafikan kita juga salah satunya dapat diukur dari cinta atau tidaknya ke masjid. Karena orang-orang yang serius kepada Allah pasti sangat cinta ke Masjid. Orang yang serius kepada Allah, kemana-mana yang diingat adalah masjid. Barang siapa yang tidak takut selain kepada Allah, merekalah yang akan mendapat bimbingan. Takut itu ada beberapa jenis. Salah satunya takut yang karena tabiat kita. Seperti kita takut jatuh dari tempat tinggi, itu wajar. Takut yang dekat dengan kita yang bisa membuat kita munafik adalah takut kepada orang. Ini membuat kita tidak berani berbuat apa yang disukai Allah. Contohnya, istri yang takut kepada suami yang pemarah. Akhirnya segala sesuatunya yang dilakukan tujuannya bukan mencari ridha Allah, tetapi agar suaminya tidak marah. Ini cenderung akan menjadi munafik. Dalam beberapa hal, takut itu ada benarnya. Tetapi kalau sudah beradu kata hati dengan rasa takut ke manusia, sehingga kita tidak bisa jujur mengungkapkan isi hati. Maka sudah dimulai kemunafikan kita. Kita harus bisa membaca mana takut yang masih dalam koridor yang dibenarkan. Tapi, kalau semua gerak-gerik kita hanya memikirkan takut kepada makhluk, hingga tidak ada perhitungan kepada Allah, maka akan habis segala amal saleh kita. Karena kita bukan takut kepada Allah, tetapi kepada makhluk. Kuncinya untuk mengatasinya adalah berani dan jujur karena Allah. Sering kita berbeda antara hati dan ucapan. Inilah yang merusak tauhid kita. Karena kita lebih takut dinilai orang daripada dinilai Allah. Kalau kita harus mengatakan sesuatu dan membuat orang marah, tidak apa-apa yang penting kita tidak memakai emosi. Ketahuilah bahwa yang kita takuti itu tidak terjadi kalau Allah tidak mengijinkan. Kita harus konsisten, berbeda pendapat tidak harus dengan marah dan emosi. Karena ketika kita menjelaskan dengan rasa marah, maka akan menambah masalah. Biasakan untuk berani mengatakan isi hati sejujurnya dengan tenang. Tidak usah berlebihan. Tidak usah direkayasa agar orang lain tersentuh. Apabila memang salah, akui saja. Kita latih untuk hal-hal kecil, bahwa kita berbuat bukan untuk dilihat orang tetapi hanya untuk Allah. Tidak akan terjadi sesuatu tanpa ijin Allah. Walaupun bergabung jin dan manusia untuk mencelakai kita.
Jumat, 14 Juni 2013 - 0 komentar

Tugas Sebagai Hamba Allah SWT.

Tugas Sebagai Hamba Allah swt.
Yang paling membuat hidup ini tidak nyaman adalah rasa bingung dan ragu-ragu. Yang paling membuat hidup ini tidak enak adalah ketidakjelasan. Kejelasan membuat kita dapat mengambil keputusan dengan tepat. Setiap yang meragukan membuat kita tidak bisa bersikap dengan jelas. Di dalam hidup kita pun, apabila kita belum mengenal peta hidup ini dengan jelas, kita akan gamang dan ragu. Dan ini sangat melelahkan dalam hidup. Harusnya hidup yang hanya satu kali ini, jelas siapa kita, siapa Tuhan kita, siapa yang menjamin kita, mau ke mana, apa yang bahaya, apa yang membuat selamat. Kalau sudah jelas, kita tidak akan bingung lagi. Satu yang harus jelas bagi kita, siapa diri ini? Kita ini adalah manusia yang diciptakan oleh Allah, diurus oleh Allah dan dimatikan oleh Allah. Kita ini adalah makhluk yang tugasnya menjadi hamba Allah, mengabdi kepada Allah. Siapakah Allah? Allah adalah pemilik, penguasa jagad semesta ini yang mengatur segalanya dengan sempurna, detail dan cermat. Yang mencukupi rezeki, yang menyehatkan, menentramkan batin, yang punya apapun yang kita inginkan, yang kekuasaannya mutlak. Apa yang diinginkan Allah pasti terjadi dan apa yang tidak diinginkan Allah tidak akan terjadi. Tugas kita di dunia ini adalah menjadi hamba Allah. Mematuhi apa yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang. Perkara rejeki, mutlak adalah janji Allah. Kalau kita patuh, kita akan dicukupi dan tidak ada keraguan. Kalau hati kita yakin kepada Allah, pasti akan dicukupi. Yang kita cari adalah berkah dari amal saleh kita. Allah menciptakan kita sudah dengan rejeki kita, tidak ada keraguan. Siapakah manusia? Manusia adalah makhluk yang tidak bisa memberi manfaat tanpa ijin Allah dan tidak bisa memberi mudarat tanpa ijin Allah swt. Tidak perlu kita memelas kepada manusia, karena manusia tidak dapat mendatangkan apa pun tanpa ijin dari Allah penguasa alam semesta ini.
Kamis, 13 Juni 2013 - 5 komentar

Contact Administrator

Assalamu'alaikum...
Contact Administrator - Perkenalkan nama saya Maria Ulfah Al-Qibty, nama panggilan saya Jelangkung, eh MAUL dari singkatan Maria Ulfah, saya seorang Mahasiswa terfavorit di Universitas Galuh jurusan FISIP Administrasi Negara.

saya tinggal di Ciamis, tepatnya di suatu desa nan jauh dimata Panaragan, tempatnya adem mayem dan anti longsor juga banjir. Setiap hari ditemani dengan suara kicau burung Piit juga ngeong-ngeongnya si kucing garong sang hewan peliharaanku yang kini hilang.

Saya bekerja di Rumah (Home Industry) sebagai tukang jahit kerudung dengan merk Tenshi's Jilbab, dikelola bersama akang Kaze Kate juga sebagai pendiri Tenshi's Corp.

Entah apa yang membuat saya ingin mencoba terjun ke dunia Blog, entah karena sahabat-sahabat saya juga pada ngeblog dan saya ikut-ikutan, entah karena Dosen terfavorit saya Pak Imam sang master Tehnik Informatika di UNIGAL jago dalam TInya. Ah pokoknya saya harus coba dan mencoba ngeblog supaya saya tidak dibilang kampungan lagi, pokoke Panarangan Musti Anti Ketek, maaf maksudnya Anti Gaptek. Dan akan saya tunjukan pada Dunia bahwa Panaragan pun pandai bloging. Insya Allah.

Oke tidak perlu basa-basi lagi, takut makin tengi saja ini postingan dengan berbagai basa-basinya, bagi sahabat yang ingin menghubungi saya, tanya-tanya atau bagi-bagi rezekinya silahkan kontak saya  ( Contact Administrator  ) di :
Oke bagi sahabat yang ingin menghubungi saya silahkan jangan sungkan-sungkan ya, apalagi jika mau bagi-bagi rezeki silahkan saja hubungi saya, saya akan senang juga bangga dengan antum jika antum punya niatan demikian. #SMILE